Kenalan dengan Personal Boundaries


Sepenting apa sih membuat batasan diri? jika kamu punya hal-hal yang sangat penting tentunya Personal Boundaries ini penting banget sih. Kamu enggak salah kok, bukan sok penting, bukan sok ng-artis tapi ini hal yang memang harus dimiliki setiap orang, khususnya bagi yang merasa keamanan privasi itu penting.

Tulisan ini ditujukan bagi kamu yang kesulitan membuat batasan diri dan sering kali mengalami masalah dengan rahasia-rahasia kehidupanmu. Bagi kamu yang tidak bermasalah dengan privasi juga harus baca, karena ini bisa membantumu memahami orang-orang terdekatmu untuk keluar dari masalah mereka.

Apasih batasan diri itu?

Batasan diri yang dimaksud bukan membuat kamu terbatas dalam bergerak, tetapi ini mengatur batas orang-orang sekelilingmu. Kalau kamu seorang yang perfeksionis tentu saja kamu akan sangat teliti dalam mengatur batasan ini. Tapi sebenarnya tidak harus menjadi perfeksionis untuk membuat personal boundaries ini kok, setiap orang perlu dan berhak membuatnya.

Tujuan membuat batasan ini apa sih?

Tidak lain dan tidak bukan yakni untuk mengendalikan semuanya tentang hidupmu. Kamu seringkali kebingungan dan tidak paham kenapa semua terjadi begitu saja. Bahkan kamu kesulitan melacak dari mana hal-hal itu bisa terjadi. Kamu tidak mengerti bahwa itu semua hasil dari kelalaian diri sendiri.

Lalu bagaimana cara membenahinya? 

Cara yang paling sederhana adalah mengelompokkan hal-hal yang penting di hidupmu. Atur mana yang menurut mu paling rahasia, mana yang  medium dan mana yang publik. Dengan membuat daftar ini kamu jadi tahu mana yang sebenarnya rahasia dan mana yang umum, jadi kamu enggak perlu bertanya lagi di mana privasi mu. 

Setelah itu, hal yang perlu kamu perbaiki adalah mengatur prioritas. Kamu harus bisa menempatkan orang-orang sekitar sesuai dengan kriteria susunan privasi tadi, misalnya;

Prioritas 1 : Mama, Papa. ( Tahu semua tentang diri kamu. ) 

Prioritas 2 : Kakak, Adik, Sahabat. ( Tahu tentang sifat khusus kebiasaan/habit. )

Prioritas 3 : Teman dekat, Pasangan. ( Tahu tentang sifat luar/umum. ) 

Prioritas 4 : Teman. ( Tahu nama dan tempat tinggal. )

Contoh di atas tidak terbatas ya, kamu bisa membuat lebih banyak prioritas-prioritas itu. Analogi batasan ini sama seperti yang sudah di jelaskan di postingan Menjadi pribadi yang sehat bahwa Personal Boundaries seperti rumah, kamu harus bisa mengatur siapa orang yang boleh masuk ke kamarmu, siapa yang hanya boleh di ruang tamu, siapa yang boleh nunggu di depan pintu dan mana yang hanya boleh diluar pagar. Kamu harus secara tegas membangun batasan ini layaknya tembok China, karena sesuai dengan kesepakatan dirimu bahwa kamu punya privasi yang penting.

Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk orang-orang yang menyelinap masuk ke dalam kamar, kembali teliti siapa tahu atas kelalaianmu orang tersebut bisa masuk. Sekarang kamu sudah tahu kenapa semua terjadi seperti seolah-olah tidak ada privasi, ternyata kamu sendiri yang tidak membangun privasi itu sendiri. 

Itulah Personal Boundaries yang bisa saya jelaskan, semoga membuka wawasan dan pengalaman untuk kembali membangun diri menjadi smart dan lebih baik lagi.


Salam sehat, Kala.

Baca Juga
Bagikan melalui media sosial
Atau
Bagikan dengan tautan
Posting Komentar
Bukti Pembayaran
Sualdi Agung baru saja membeli DUID IDR 100.000 Produk Pilihan Terbaik